Fenomena Meme Comic dan Dampaknya Bagi Psikologis Remaja

Bersatulah.com - Meme Comic, sebuah fenomena yang telah lama muncul di dunia lalu masuk ke Indonesia. Awalnya, banyak yang mengira bahwa Meme Comic ini hanyalah sebuah candaan. Namun, ternyata membawa dampak yang cukup buruk bagi psikologis remaja. Mengapa bisa begitu? Mari kita simak.

Fenomena Meme Comic dan Dampaknya Bagi Psikologis Remaja

Menurut wikipedia, Meme Comic adalah The term Internet meme (pronounced /ˈmiːm/; meem)[1] is used to describe a concept that spreads via the Internet.[2] The term is a reference to the concept of memes, although te latter concept refers to a much broader category of cultural information.
Atau jika diterjemahkan menjadi : Meme (dibaca mim) digunakan untuk mendeskripsikan sebuah konsep yang menyebar lewat internet. Istilah ini menjurus pada istilah meme sendiri, walaupun arti sebenarnya dari kata meme menjurus pada konsep atau kategori tentang informasi sebuah kultur secara luas. Dalam pengertian tersebut, terdapat kalimat sebuah konsep yang menyebar lewat internet.
 
Artinya Meme Comic tersebut hanya disebarkan bagi para pengguna internet. Baik berupa gambar, video, tulisan hingga komik. Topik yang dibahas dalam Meme Comic berbagai macam, ada yang mengenai suatu kejadian yang sedang banyak dibicarakan, atau kejadian masa lalu yang telah hilang dan bahkan tentang kesalahan seseorang. Biasanya meme tersebut menyoroti tentang apa yang orang tersebut lakukan dan kesalahannya. Dan tentu saja hal itu menjadi bahan tertawaan.
 
Contoh saja, Haji Lulung yang akhir-akhir ini menjadi buah pembicaraan akibat kesalahannya mengucapkan UPS (Uninterruptible Power Supply) menjadi USB dalam pertikaian nya dengan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahja Purnama ketika pembahasan APBD Jakarta. Menurut Haji Lulung sendiri, beliau tidak masalah dengan banyaknya meme comic yang berisi hinaan terhadap dirinya tersebut. Namun, etiskah kita melakukan hal tersebut?
 
Meme dapat menyebar secara cepat melalui berbagai media sosial, ada 9gag atau 1cak dan komunitas creator meme yang paling dikenal adalah Meme Comic Indonesia (MCI) di facebook. Setiap harinya ada ratusan meme yang dibuat dan dipublikasikan oleh Meme Comic Indonesia tersebut. Karena tampilannya yang berupa gambar, maka ide yang disampaikan creator akan lebih mudah ditangkap oleh para pembaca. Dan Meme Comic juga memberikan humor segar yang membuat para penggunanya merasa saling terhubung.
 
Karena mudahnya akses untuk melihat meme tersebut, tanpa kita sadari ternyata itu berefek kepada psikologi dan bahasa para remaja dimasa kini. Inilah beberapa dampak yang ditimbulkan dengan adanya meme comic terhadap para remaja :
 
1. Menganggap Segala Sesuatu Dapat Dibuat Candaan  
Hal ini menjadi salah satu yang berbahaya dari adanya meme. Karena topik yang dibahas dalam meme comic adalah yang paling up to date, maka terkadang sebuah masalah dan musibah pun dijadikan meme tersebut. Mungkin niat nya untuk mencairkan suasana, namun hal itu menjadi sangat menyakitkan apabila keluarga korban membacanya. Salah satunya ketika tragedi AirAsia. Penulis pernah mendapatkan ada komentar yaitu “mungkin pesawatnya diculik Maddog” atau “pesawatnya dihancurkan Chuck Norris” dsb. Sungguh sangat tidak etis membacanya.
 
Atau ketika kenaikan harga BBM kemarin, banyak meme berkeliaran yang membandingkan kenaikan harga BBM dengan BBM yang tidak dibalas. Sangat tidak ada sinkronisasi bagi keduanya. Mereka seakan tidak merasakan dampak kenaikan bbm tersebut bagi rakyat kecil. Karena memang kebanyakan pembaca meme comic adalah remaja yang tidak merasakan dampak dari kenaikan harga bbm tersebut.
 
2. Membuat Ketagihan dan Lupa Waktu Para Pembaca 
Hal ini adalah sebuah fakta yang dialami oleh salah satu saudara penulis. Ia membuka Meme Comic Indonesia dan situs 1cak hingga lupa waktu, seakan hidupnya hanya untuk kedua situs tersebut. Selain itu psikologis nya akan terganggu karena terus-terusan melihat humor dan membuatnya sulit untuk berkonsentrasi dan serius terhadap sesuatu. Situs tersebut bagaikan memberikan zat adiktif bagi para pembacanya untuk terus mengikuti update meme terbaru dari situs tersebut dan tentunya cukup berpengaruh pada kondisi psikologis seseorang.
 
3. Mudah Men-Cap Buruk Sesuatu  
Di point yang ketiga ini, penulis yakin semua akan setuju, karena banyak dari creator meme yang bertujuan menyudutkan salah satu pihak ketika membuat kesalahan. Salah satunya dalam kasus PKS, FPI bahkan Haji Lulung yang telah dibahas. Banyak meme yang berkeliaran ketika ada suatu masalah tentang organisasi tersebut. Tujuannya tentu adalah menyudutkan, bahkan mereka yang mungkin belum tahu akan kejelasan suatu masalah akan langsung mencap bahwa organisasi tersebut adalah organisasi yang buruk karena membaca meme yang telah tersebar luas.
 
Itulah beberapa dampak yang ditimbulkan dari Meme Comic yang sering dibaca oleh para remaja. Memang creator itu sangat kreatif dengan menciptakan meme comic yang bertujuan untuk menghibur ini. Namun, bercanda dan membuat humor harus memperhatikan situasi dan kondisi dimana candaan itu tidak menyakiti atau menjatuhkan banyak pihak. Jangan sampai karena suatu candaan bangsa kita menjadi mudah terpecah belah.
 
Sumber : Blog Naufal98

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fenomena Meme Comic dan Dampaknya Bagi Psikologis Remaja"

Posting Komentar