Sering Kencing Tanda Sakit?

Bersatulah.com - Mengapa Sering Buang Air Kecil?, Tahukah Sahabat, frekuensi buang air kecil/kencing sebenarnya turut menentukan tingkat kesehatan kandung kemih Anda? Lebih sulit lagi, Sering ingin membuang air kecil bukan sekadar masalah kecil tetapi juga menjadi pertanda Anda kemungkinan besar mengalami gejala dikenal kandung kemih terlalu aktif atau Overactive Bladder (OAB).
Mayoritas mereka yang mengalami masalah kesehatan ini lebih rela menderita dalam diam dari berbagi dengan teman dekat, keluarga maupun Ahli kesehatan. Alasan mereka - malu atau menganggap itu bagian dari efek atau proses peningkatan usia. Masalah sulit mengontrol kencing (incontinent) atau inkontinensia itu turut mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Sering Kencing Tanda Sakit?

Banyak yang salah mengerti tentang ini ketika menganggap OAB sesuatu yang lumrah padahal sebenarnya dapat diobati. Tindakan membiarkan masalah itu berlarut sebaliknya bisa mengundang penyakit karena ia mempengaruhi kehidupan pria dan wanita pada semua usia.

Salah ketika ada yang beranggapan masalah ini cuma dihadapi mereka di tingkat usia lanjut karena gadis remaja pun bisa mengalaminya. Ulasan yang dilakukan pada wanita di 11 negara di Asia menemukan 53.1 persen individu berusia di antara 29 sampai 59 dibelenggu masalah itu.

Apakah penyebabnya OAB ini? Ini disebabkan kondisi kandung kemih yang terlalu aktif sehingga menyebabkan pasien harus sering ke toilet.

Tanda-tanda paling penting OAB adalah rasa terdesak untuk buang air kecil, diikuti frekuensi dan harus bangun sampai dua kali atau lebih pada waktu siang atau malam untuk buang air kecil / kencing.

Namun OAB juga ada pada individu yang memiliki sistem saraf yang normal. Misalnya infeksi saluran kencing, batu ginjal atau tumor kandung kemih dapat menyebabkan aktivitas ekstrim pada otot 'detrusor' yang membawa gejala OAB. Apapun, penyebab pasti yang menyebabkan OAB masih tidak dapat dipastikan.

Urologis dan Presiden Yayasan Kontinens Malaysia (CFM), Dr Peter Ng, menjelaskan OAB dapat dilihat berdasarkan tiga ciri utama yaitu frekuensi, terdesak / gesaan dan bangun malam (FUN Frequency urgency and Nocturia).

"Frekuensi berarti pasien OAB berulang ke toilet berkali-kali sementara terdesak menjelaskan rasa putus asa untuk membuang air kencing yang sulit ditunda. Bangun malam pula mengacu kepada perbuatan sering bangun malam untuk buang air kecil. Antara semua tanda-tanda ini, frekuensi adalah gejala yang paling penting dalam penilaian OAB.

"Kondisi ini bukan saja meresahkan malah menyusahkan pasien. Bayangkan mereka harus ke toilet sebegitu sering. Bahkan rasa gelisah sering melanda ketika mereka harus melakukan tugas penting seperti bertemu sedangkan mereka asyik ke toilet.

"Selain itu, tidur dan istirahat pasien dan pasangannya juga bisa terganggu karena sering terbangun malam untuk buang air kecil," katanya setelah peluncuran sejenis pil untuk meringankan OAB keluaran GlaxoSmithKline (GSK) yang dikenal Vesicare (Solifenacin succinate), baru-baru ini.

Masalah itu menyebabkan penderita OAB harus remeh memikirkan lokasi toilet dekat tempat dituju.

"Akibatnya, mereka merasa tertekan, menyisihkan diri dan membatasi kegiatan yang menyebabkan kesejahteraan dan kualitas hidup terganggu," katanya.

Jelas Dr Peter lagi, banyak yang menderita OAB keberatan untuk mendapatkan perawatan meskipun sekian lama terganggu akibat desakan untuk ke toilet. Ada yang malu untuk membahas secara terbuka sementara banyak yang menyangka ia adalah bagian dari proses penuaan dan tidak perlu perhatian dari segi medis.

"OAB adalah penyakit yang disahkan dan dapat diobati dengan bantuan medis. Bahkan praktek latihan yang tepat seperti latihan kegel untuk melatih otot panggul; melatih otot vagina; stimulasi listrik dasar panggul selain terapi untuk melatih kebiasaan buang air kecil yang lebih sistematis bisa membantu, "katanya.

Jenis obat yang digunakan untuk meredakan masalah kesehatan ini adalah Oxybutinin (Ditropan), Tolterodine, Darifenacin dan terbaru dalam kelompoknya adalah Solifenacin atau Vesicare.

Fakta: Faktor risiko OAB
•    Usia yang lanjut (20 persen populasi berusia 70 ke atas mungkin akan melaporkan tanda OAB)
•    Stroke
•    Cedera tulang belakang 4 Dementia
•    Penyakit Parkinson
•    Diabetes
•    Pembesaran prostat
•    Pembedahan prostat
•    Hamil kembar

INFO: Tip Menangani OAB


1.    Ambil kira jumlah asupan cairan dan waktu pengambilannya.

2.    Jauhi minuman kafein.

3.    Amalkan konsumsi makanan yang kaya dengan serat atau ambillah suplemen yang berserat.

4.    Melatih kandung kemih untuk melewatkan sedikit mendadak ke toilet saat terasa ingin kencing.

5.    Beberapa orang menghadapi masalah untuk mengosongkan kandung kemih dengan sepenuhnya. J.ustru, tunggu beberapa menit setelah membuang air kecil untuk membuang air kecil kali kedua. Ini untuk memastikan kandung kemih benar-benar kosong.

6.    Jadwalkan waktu untuk Anda membuang air kecil setiap hari. Misalnya, setiap dua atau tiga jam sekali. Ini lebih baik dari Anda ke toilet hanya setelah terasa ingin buang air kecil.

7.    Lakukan latihan otot dasar panggul untuk menguatkan otot tersebut dan saluran kencing Anda
.
8.    Pakai pelapis celana dalam untuk menghindari Anda terkucil.

9.    Menjaga berat badan yang ideal.


Ucay

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sering Kencing Tanda Sakit? "

Posting Komentar