Bagi Pria, Kencing Berjongkok Lebih Dianjurkan

Bersatulah.com - Bagi Pria, Kencing Berjongkok Lebih Dianjurkan. Kencing atau buang air kecil ternyata bukan hal yang sederhana, ada beberapa hal yang ternyata jika kita ikuti akan memberi manfaat bagi kita, terlebih apabila mengikuti apa yang dianjurkan oleh Rasullah SAW.

Bagi Pria, Kencing Berjongkok Lebih Dianjurkan

Sebagai makhluk hidup kita mempunyai ciri yaitu melakukan metabolisme dan hasil dari metabolisme tersebut salah satunya adalah zat sisa yang harus di keluarkan dari tubuh, karena akan bersifat racun apabila tidak dikeluarkan. Zat tersebut berupa urine/air seni. Dalam melakukan aktivitas buang air kecil ini kita sebagai umat muslim di tuntut melakukannya dengan baik dan benar. Sesuai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ”anha, di mana beliau berkata,“Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.”



Secara medis kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu. Karena batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni adalah sisa dari air seni yang tidak terbuang habis. Endapan itulah yang akhirnya mengkristal dan menyebabkan batu ginjal.

Secara agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing sambiil berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis ketika kita kecing sambil berdiri, apabila hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan untuk kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan. Orang dulu mempunyai budaya melarang anak untuk kencing berdiri sehingga kita sering mendengar pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, karena memang terdapat efek negatif dari kencing berdiri.

Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam pundi-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.

Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.

Jika anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan Anda?? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.


Maka ada baiknya jika kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah di kamar mandi berikut agar kita banyak mendapatkan manfaat baik di dunia maupun di akhirat sesuai anjuran Rasulullah SAW.
(Dhani)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagi Pria, Kencing Berjongkok Lebih Dianjurkan"

Posting Komentar