Bersatulah.com - Bahaya Game Wajib di Waspadai, Indonesia saat ini dilanda krisis, terancam dampak teknologi. Ketika kita tidak mampu mengendalikan IT maka kita akan sangant merugi. Yang seharusnya ilmu teknologi menjadikan pusat informasi. Tetapi kita malah terperangkap dalam jebakan lubang hitam dalam ilmu teknologi itu sendiri. Banyak remaja saat ini bahkan masih masih kanak-kanak yang seharusnya bermain dengan kawan sebayanya hanya menghabiskan waktu sendiri dengan asik berkutat dengan hp, ipad, dan game nya. Ini adalah dampak dari IT. Jangan dijadikan sebagai hal yang sepele karena ini dapat berhimbas dengan pola pikirnya dan cara dia nanti bersosialisasi. Sebelum ilmu teknologi menguasai dunia. Kita masih asik dengan kebersamaan yang nyata, bermain, menegur, saling memperhatikan. Sekarang tak perlu punya teman banyak didunia nyata. Cukup memperbanyak teman dikalangan dumay atau dunia maya sudah menjadi keterpuasan sendiri.
Berikut adalah dampak-dampak yang dari games. Yang sejatinya games jika kita tidak dapat menahanya maka waktu kita hanya terkuras dengan sia-sia saja.
1. Prestasi Belajar Menurun
Akibat terlalu asik dengan bermain games membuat si anak jadi malas beranjak untuk melakukan sesuatu yang wajib untuk dilakukan, seprti shalat 5 waktu, mengerjakan PR dll. Karena jika kita sudah terbiasa akan berdampak buruk untuk prestasi anak. Lebih asyiknya bermain game ketimbang belajar maka anak akan sulit untuk berprestasi. Belajarpun kita harus merayunya. Bermain boleh tetapi kita harus memberi batas waktu untuk anak kita.
2. Pemborosann Keuangan
Pemborosan keuangan ini termasuk dampak keasyikan atau kecanduan game. Karena untuk bermain game kita juga memerlukan koneksi internet dan perangkat lainya. Yang menimbulkan harus memakan banyak biaya. Membeli poin dan voucher untuk bermain game. Sehingga pemborosan keungan pun akan drastis dirasakan jika tidak ada pengaturan dalam pengelolaan uang.
3. Kecanduan Game Online
Jika kita terlalu sering bermain game hingga ahirnya kita lupa waktu lupa kewajiban lupa segala-galanya terlalu asik menghabiskan waktu untuk bermain game maka kita harus segera berhenti dan berusaha untuk tidak terlalu kecanduan game. Karna ini sangat bahaya untuk keadaan psikologi anak. Ketika mereka asik dalam dunia gamenya saja maka perkembangan otak dan sosialnya pun akan menurun. Maka harus segera ditindak lanjuti supaya game tidak menjadi sesuatu yang merugikan kita hanya sebatas menjadi penghibur dikala penat saja. Dan sebagai proses belajar anak agar mengenal gambar warna dan lain sebagainya. Jika ingin memberikan games kepada anak kita, berikannlah games yang mendidik jadi mereka bermain sekailgus belajar.
4. Mendorong Prilaku Negatif
Dengan kebiasaan bermain game dan sudah menyukai game terlalu berlebihan ini juga dapat memicu terjadinya perilaku negatif. Semisal menyelewengkan uang SPP, meminta uang kepada teman-temannya atau bahkan bisa saja mencuri uang orang tua atau temannya. Karena sudah menjadikan kecanduan maka ini akan bahaya jika kita tidak memberikan pengawan ekstra. Maka perlunya bimbingann orangtua agar lebih memperhatikan anak-anaknya.
5. Mudah EMOSIONAL
Menerut para psikologi anak yang kecanduan atau kebiasaan bermain game akan mudah marah karnea biasanya anak akan berucap kasar ketika kalah dalam menaklukkan lawannya atau games berhenti di tengah-tengah atau bahkan ketika sedang kalah. Keadaan seperti sangat tidak baik untuk perkembangan anak. Otaknya sudah diracuni oleh kata-kata kasar ini juga dapat menimbulkan sosial yang buruk bagi anak kita nanti.
Maka pengawasan orang tua kepada anak harus lebih intens lagi. Karena perkembangan anak kita kita harus memperhatikan. Akhirnya, makna “bermain” bagi seorang anak tujuannya adalah menciptakan suasana positif, gembira, ceria, kolektifitas bersama teman dan lain-lain. Jika sebuah permainan atau game justru mengakibatkan hal negatif atau sebaliknya, maka orang tua harus mewaspadainya. Dan sebagai orang tua kita harus tau banyak jenis game agar dapat kita pilah untuk anak kita. Supaya dalam proses bermainnya mereka menjadi mengenal hal-hal baru tanpa harus merusak perkembangan nya dan prestasi belajarnya. (Jejen)
1. Prestasi Belajar Menurun
Akibat terlalu asik dengan bermain games membuat si anak jadi malas beranjak untuk melakukan sesuatu yang wajib untuk dilakukan, seprti shalat 5 waktu, mengerjakan PR dll. Karena jika kita sudah terbiasa akan berdampak buruk untuk prestasi anak. Lebih asyiknya bermain game ketimbang belajar maka anak akan sulit untuk berprestasi. Belajarpun kita harus merayunya. Bermain boleh tetapi kita harus memberi batas waktu untuk anak kita.
2. Pemborosann Keuangan
Pemborosan keuangan ini termasuk dampak keasyikan atau kecanduan game. Karena untuk bermain game kita juga memerlukan koneksi internet dan perangkat lainya. Yang menimbulkan harus memakan banyak biaya. Membeli poin dan voucher untuk bermain game. Sehingga pemborosan keungan pun akan drastis dirasakan jika tidak ada pengaturan dalam pengelolaan uang.
3. Kecanduan Game Online
Jika kita terlalu sering bermain game hingga ahirnya kita lupa waktu lupa kewajiban lupa segala-galanya terlalu asik menghabiskan waktu untuk bermain game maka kita harus segera berhenti dan berusaha untuk tidak terlalu kecanduan game. Karna ini sangat bahaya untuk keadaan psikologi anak. Ketika mereka asik dalam dunia gamenya saja maka perkembangan otak dan sosialnya pun akan menurun. Maka harus segera ditindak lanjuti supaya game tidak menjadi sesuatu yang merugikan kita hanya sebatas menjadi penghibur dikala penat saja. Dan sebagai proses belajar anak agar mengenal gambar warna dan lain sebagainya. Jika ingin memberikan games kepada anak kita, berikannlah games yang mendidik jadi mereka bermain sekailgus belajar.
4. Mendorong Prilaku Negatif
Dengan kebiasaan bermain game dan sudah menyukai game terlalu berlebihan ini juga dapat memicu terjadinya perilaku negatif. Semisal menyelewengkan uang SPP, meminta uang kepada teman-temannya atau bahkan bisa saja mencuri uang orang tua atau temannya. Karena sudah menjadikan kecanduan maka ini akan bahaya jika kita tidak memberikan pengawan ekstra. Maka perlunya bimbingann orangtua agar lebih memperhatikan anak-anaknya.
5. Mudah EMOSIONAL
Menerut para psikologi anak yang kecanduan atau kebiasaan bermain game akan mudah marah karnea biasanya anak akan berucap kasar ketika kalah dalam menaklukkan lawannya atau games berhenti di tengah-tengah atau bahkan ketika sedang kalah. Keadaan seperti sangat tidak baik untuk perkembangan anak. Otaknya sudah diracuni oleh kata-kata kasar ini juga dapat menimbulkan sosial yang buruk bagi anak kita nanti.
Maka pengawasan orang tua kepada anak harus lebih intens lagi. Karena perkembangan anak kita kita harus memperhatikan. Akhirnya, makna “bermain” bagi seorang anak tujuannya adalah menciptakan suasana positif, gembira, ceria, kolektifitas bersama teman dan lain-lain. Jika sebuah permainan atau game justru mengakibatkan hal negatif atau sebaliknya, maka orang tua harus mewaspadainya. Dan sebagai orang tua kita harus tau banyak jenis game agar dapat kita pilah untuk anak kita. Supaya dalam proses bermainnya mereka menjadi mengenal hal-hal baru tanpa harus merusak perkembangan nya dan prestasi belajarnya. (Jejen)
Wahh saya sering tuuh main game :) saya juga waspada saat ada musuh datang :)
BalasHapus